Alat Pelindung Diri (APD) yaitu perlengkapan yang digunakan oleh seseorang pekerja untuk meminimalisir paparan pada bahaya kerja tertentu. Contoh APD termasuk respirator, sarung tangan, celemek, perlindungan jatuh, dan baju pelindung penuh, dan perlindungan kepala, mata dan kaki. Memakai APD hanya salah satu unsur dalam program keselamatan kerja yang dapatr diaplikasikan di antara beragam kiat untuk pelihara lingkungan kerja yang aman dan sehat. APD tidak kurangi bahaya tersebut serta tidak menanggung perlindungan permanen atau keseluruhan.
Bahaya ada di setiap tempat kerja hingga kiat membuat perlindungan pekerja sangat penting. Prioritas harus diprioritaskan untuk ingindalian bahaya pada sumbernya atau di selama jalur pada sumber dan pekerja. Banyak cara yang ada, dan yang paling cocok dengan kondisi di tempat kerja semasing yang perlu dipakai. Ingindalian bahaya pada sumbernya harus jadi pilihan pertama karena cara ini akan menyingkirkan bahaya sekalipun dari tempat kerja atau mengisolasi bahaya dari pekerja. Pendekatan ini mungkin memerlukan pergantian bahan dengan yang nonhazardous, isolasi bahaya, menambahkan feature keamanan untuk perlengkapan yang ada, design lagi sistem kerja, atau pembelian perlengkapan baru. Ketika bahaya tidak bisa di hilangkan atau dikontrol dengan cara mencukupi, maka Alat Pelindung Diri (APD) dapat dipakai ketika melakukan pekerjaan diarea beresiko itu. APD harus dikira sebagai tingkat paling akhir dari perlindungan ketika semua cara yang lain tidak ada atau sangat mungkin. Sebelumnya ketentuan di buat untuk mengawali atau memperluas program APD, penting untuk dipahami prinsip-prinsip yang memicu kiat perlindungan. Ada tiga elemen yang perlu di perhatikan :
Dalam prakteknya, hanya beberapa kiat yang ada. Ini termasuk :
Sebuah kiat komprehensif yang baik memperhitungkan bahaya, mengevaluasi semua cara ingindalian yang sangat mungkin, mengintegrasikan beragam pendekatan, dan meninjau kembali kiat itu sekerap mungkin untuk meyakinkan operasi kerja yang aman. Waktu yang tepat untuk memakai APD yaitu ketika bahaya telah diidentifikasi, hal semacam ini bermanfaat untuk memperhitungkan prinsip-prinsip umum ingindalian, yang bisa dibagi dalam dua kelompok basic : “. Point-of-kontak”dan “pra-kontak”. Pra-kontak Pengendalian Pra-kontak yaitu cara pertama dan paling penting karena menghindar bahaya meraih pekerja. Cara ingindalian Pra-kontak mencakup pengantian bahan atau sistem yang kurang beresiko, mengisolasi sistem beresiko, perbaikan atau penambahan perlengkapan yang ada, atau peroleh perlengkapan yang lebih aman. Ingindalian Pra-kontak dapat juga diraih dengan memberi perlindungan pada pekerja dengan ventilasi pembuangan lokal, menjaga mesin, lingkungan kerja yang lebih baik, dan praktik kerja yang aman. Sesaat ada bahaya yang bisa diantisipasi dan dijauhi dengan cara efisien melalui ingindalian rekayasa pada step pra-kontak, tetapi masihlah ada bahaya lain yg tidak dapat di ketahui sebelumnya terjadi kecelakaan. Sebuah usaha menyeluruh untuk mengidentifikasi bahaya sangat penting hingga bahaya dapat dikurangi atau di hilangkan pada sumbernya. Bilamana pengendalian pra-kontak tidak praktis, tidak layak, atau betul-betul tidak efisien maka ingindalian point-of-kontak harus dipakai. Point-of-kontak Pengendalian point-of-kontak yaitu penting walau demikian berbentuk sekunder karena tidak bisa menyingkirkan bahaya itu. Ingindalian ini hanya mengelola bahaya pada titik kontak dengan pekerja. Bentuk ingindalian terlebih dilakukan melalui alat pelindung diri. APD dipakai saat ingindalian pra-kontak tidak seutuhnya efisien. APD dipakai untuk kurangi atau meminimalisir paparan atau kontak pada agen fisik, kimia, ergonomis, atau biologis yang merugikan. Bahaya tidak bisa di hilangkan dengan APD, namun resiko cedera dapat dikurangi. Misalnya, kenakan alat perlindung pendengaran kurangi peluang rusaknya pendengaran ketika alat pelindung pendengaran yang sesuai untuk type paparan kebisingan dan alat itu dipakai dengan benar. Tetapi, alat perlindung pendengaran tidak menyingkirkan kebisingan. APD harus dipakai hanya jika :
Sebuah program APD harus komprehensif. Hal semacam ini memerlukan partisipasi aktif dan prinsip dari mulai step rencana, pengembangan, dan implementasi dari semua tingkat : manajemen senior, pengawas, dan pekerja. Sebuah program APD yang baik terbagi dalam unsur-unsur penting seperti berikut :
Kebijakan K3 harus jadi prinsip dan ketentuan umum yang berperan sebagai tips untuk melakukan tindakan. Manajemen senior harus memiliki komitmen untuk meyakinkan kalau kebijakan dan prosedur K3 dikerjakan. Program APD harus, dan harus terlihat memiliki kebutuhan yang sama juga dengan semua kebijakan organisasi yang lain. Penunjukan koordinator program yaitu sangat penting untuk meyakinkan kesuksesan program. Koordinator memiliki tanggung jawab untuk meyakinkan kalau setiap elemen dari sebuah program telah di buat dan dikerjakan. Pada step awal, sebuah program harus direncanakan dengan hati-hati, diperkembang dan dikerjakan seutuhnya dengan cara yang tepat dan systematis. Program ini harus dikenalkan dengan cara bertahap dan bertahap. Maksudnya dan waktu yang direncanakan untuk pekerja untuk punya kebiasaan memakai APD harus dikomunikasikan dengan cara terang. Efek manfaat dari program ini harus dipublikasikan dengan cara luas. Waktu untuk pekerja untuk penuhi program ini dengan tak ada aksi atau sanksi yang dilakukan harus diputuskan untuk membiasakan dan mengubah tingkah laku pekerja dalam memakai APD. Setelah program ini digerakkan melalui konsultasi yang ideal dengan pekerja dan perwakilan mereka, diinginkan pemakaian APD dapat jadi keadaan yang diperlukan oleh pekerja atau mereka akan memakai APD dengan cara bertanggungjawab. Aplikasi program APD dengan cara bertahap tidak bisa dilakukan ketika ada keperluan untuk masuk ke atmosfer beresiko, atau dimana kegagalan untuk memakai perlengkapan menyebabkan resiko penting atau cedera yang fatal. Makin besar keterlibatan pekerja dalam semua bagian program, makin mulus program ini dalam aplikasinya. Pemakai harus di beri tahu kenapa APD perlu dipakai dan pekerja harus juga di beri kursus bagaimana memakai APD dengan cara benar. Cara proses memengaruhi penerimaan dan efektivitas keseluruhnya program. Diluar itu kesesuain APD dengan pekerja juga sangat berpengaruh pada pemakaian APD oleh pekerja. Efektifitas pemakaian akan alami penurunan bila APD tidak nyaman, tidak fit atau tidak menarik, hal semacam ini dapat menyebabkan pekerja akan cendrung melepas APD walau hanya untuk sesaat waktu, namun hal itu akan sangat membahayakan untuk pekerja. Langkah pertama dalam pengembangan program APD yaitu mengidentifikasi bahaya ditempat kerja. Beberapa type bahaya mungkin telah terang terlihat atau di ketahui, namun inspeksi di tempat masihlah harus dilakukan. Praktik kerja, prosedur kerja, perlengkapan, tata letak tempat kerja, dan aspek individu mungkin memerankan penentu dalam type kontrol yang akan direferensikan untuk pekerjaan tertentu. Mengerti potensi bahaya harus meliputi pembuatan atau sistem yang lain, maka tinjauan harus dilakukan untuk mengecek bahaya fisik dan kimia yang dihadapi dengan cara teratur atau berkala, mengecek semua aktivitas pekerjaan yang tidak sama dari ruang kerja, dan pelajari beberapa langkah ingindalian yang ada. Setiap usaha harus dilakukan untuk mengatur semua bahaya, bila sangat mungkin pada sumbernya. Perhatian khusus harus diberikan pada kriteria pekerjaan yang mungkin memiliki konsekwensi penting untuk APD yang diambil, karena beberapa type bahaya memerlukan beberapa jalan keluar APD. Misalnya, bekerja dengan Klorin memerlukan perlindungan pernafasan dan iritasi mata karena klorin dapat mengakibatkan kerusakan system pernafasan dan selaput lendir mata. Hal semacam ini penting untuk terus-menerus meninjau Lembar Data Keselamatan Bahan (MSDS) sebagai bagian dari kontrol, karena MSDS tunjukkan type bahaya yang berhubungan dengan material itu. Pelajari tempat kerja baiknya melibatkan komite K3 dan komite keamanan sebagai bagian integral dari tim survey. Setelah keperluan APD di ketahui, pekerjaan setelah itu yaitu memilih type yang tepat. Dua persyaratan perlu ditetapkan :
0 Comments
Leave a Reply. |
Putri SyifaHello World :) Archives
July 2019
Categories |