Bahan bakar berkualitas yaitu satu materi apa pun yang dapat dirubah jadi daya. Umumnya bahan bakar memiliki kandungan daya panas yang bisa dilepaskan dan dimanipulasi. Umumnya bahan bakar dipakai manusia lewat sistem pembakaran (reaksi redoks) di mana bahan bakar itu akan melepas panas sesudah direaksikan dengan oksigen di hawa. Sistem lain untuk melepas daya berbahan bakar yaitu lewat reaksi eksotermal dan reaksi nuklir (seperti Fisi nuklir atau Fusi nuklir). Hidrokarbon (termasuk juga di dalamnya bensin dan solar) selama ini adalah jenis bahan bakar yang seringkali dipakai manusia. Bahan bakar yang lain yang dapat digunakan yaitu logam radioaktif.
Bahan bakar dibedakan jadi tiga menurut wujudnya, yaitu cair, padat dan gas. Jenis - jenis Bahan bakar : 1. Bahan bakar cair (BBM) Minyak (petroleum) datang dari kalimat : Petro = rock (batu) dan leaum = oil (minyak) Minyak dan gas beberapa besar terbagi dalam kombinasi molekul carbon dan hydrogen yang dimaksud dengan hydrocarbons. Minyak dan gas terbentuk dari siklus alami yang diawali dari sedimentasi beberapa bekas tumbuhan dan binatang yang terjebak sepanjang jutaan th.. Biasanya berlangsung jauh di bawah basic lautan. Material-material organik itu beralih jadi minyak dan gas akibat dampak combinasi temperatur dan desakan didalam kerak bumi. Kumpulan dari minyak dan gas itu membuat reservoir-reservoir minyak dan gas. BBM terbagi dalam beragam jenis hydrocarbons yang datang dari minyak bumi, dan kerap juga terbagi dalam bebrapa kombinasi lain. Karakter gampang menguap didalam mesin memastikan jenis hydrocarbons dan kombinasi yang dipakai pada BBM. Karakter gampang menguap itu dimaksud dengan volatility. Karena minyak bumi mentah memiliki kandungan volatility yang lebih rendah dan tinggi dari BBM, maka BBM mesti dipisahkan dari minyak bumi mentah lewat sistem destilasi, tetapi karena dengan sistem itu jumlah BBM yang didapat amat sedikit maka minyakk bumi mentah mesti lewat sistem penyulingan yang lebih komplek. Penyulingan minyak bumi mentah itu akan merubah kandungan volatility hydrocarbons yang lebih rendah atau lebih tinggi dari BBM jadi sama juga dengan BBM. BBM yang dibuat adalah kombinasi dari hydrocarbon-hydrocarbon dengan kandungan volatility yg sama. Komposisi dan karakter dari BBM ditetapkan dari jenis dan kandungan minyak bumi mentah aslinya, cara penyulingan yang dipakai dan bergantung dari karakter beberapa zat kombinasi yang ditambahkan untuk tingkatkan mutu BBM. Minyak bumi terbagi dalam berbagai macam jenis hidrokarbon, tetapi hanya sebagian jenis yang menguasai diantaranya : a. Jenis Paraflin (CnH2n+2) memiliki karakter begitu stabil, reaksi dengan gas chloor, terdapat banyak nyaris pada semuanya jenis minyak bumi. Paraffin wax (lilin) yaitu rangkaian yang lurus dan bercabang. b. Jenis Olefin atau jenis Ethylene (CnH2n) terbagi dalam senyawa tak jemu, gampang bereaksi dengan gas chloor, asam chlorida dan asam sulfat. Olefin yang titik didihnya rendah tak ada dalam minyak bumi namun umumnya ada pada minyak hasil perengkahan (cracking). c. Jenis Naphthene (CnH2n) walau memiliki tipe sama juga dengan Olefin, tetapi mempunyai karakter yang tidak sama. Naphthene mempunyai senyawa cincin (cyclic compounds) yang jemu, sedang Olefin senyawa lurus yang pada karbonnya ada senyawa tidak jemu. d. Jenis Aromatik (CnH2n-6) umum dimaksud jenis benzene, jenis ini gampang bereaksi dengan senyawa organik lain. Minyak bumi tidak sering yang memiliki kandungan senyawa benzene atau toluene, namun minyak bumi dari Sumatra dan Kalimantan memiliki kandungan senyawa aromatik. e. Jenis Diolefin (CnH2n-2) sifatnya nyaris sama juga dengan olefin namun lebill aktif, bahkan juga bisa membuat polimer dengan senyawa tak jemu yang lain jadi molekul yang besar sejenis karet (gum). Jenis diolefin tak ada dalam minyak bumi, hanya ada pada hidrokarbon rengkahan. Sebagian hasil pemrosesan minyak bumi salah satunya yaitu : a. Elpiji (liquid pressure gas) yaitu bahan bakar ramah lingkungan jenis gas yang digunakan di rumah tangga, restoran dan kantor. Adalah bahan bakar yang bersih dan praktis, semacam bahan bakar gas yang juga dipakai untuk kendaraan dimaksud BBG dan ada pula yang dipakai sebagai bahan baku beragam product dimaksud LNG (liquid alami gas). b. Gasoline yaitu BBM yang banyak diperlukan, nyaris 45% keseluruhan product minyak bumi diusahakan jadi BBM ini. Product ini kebanyakkan datang dari sistem sekunder karena disaratkan angka oktannya mesti tinggi. BBM ini di Indonesia dimaksud Premium, Super dan atau benzole. Pemakaiannya untuk kendaraan penumpang, motor dan pesawat terbang yg tidak bermesin jet. Spesifikasi bahan bakar minyak ini diantaranya : 1. Pertamak Plus Yaitu bahan bakar motor bensin tanpa ada timbal yang di produksi dari High Octane Mogas Component (HOMC) yang berkualitas tinggi ditambah dengan bahan aditif generasi paling baru sesuai sama keperluan yang direferensikan pabrikan kendaraan bermotor. Bahan bakar ini diformulasikan spesial untuk penuhi tuntutan akan bahan bakar minyak yang bisa melayani mesin yang bekerja pada kompresi tinggi namun ramah lingkungan dan lebih aman pada kesehatan manusia. Pertamak plus memiliki angka oktan minimum 95 di mana angka oktan ini lebih tinggi dari premix dan premium. Pertamax plus di pasarkan tanpa ada di beri pewarna (bening) direferensikan untuk kendaraan keluaran th. 1992 keatas atau kendaraan yang memakai katalistik converter. 2. Pertamax Yaitu bensin tanpa ada timbal dengan kandungan aditif generasi canggih yang bisa bersihkan Intake Valve Port Fuel Injektor dan ruangan bakar dari carbon. Memiliki angka oktan 92 dan bisa dipakai pada kendaraan dengan kompresi yang tinggi. Saran kami gunakanlah pertamina solusi bahan bakar berkualitas dan ramah lingkungan seperti pertamax. Karena dapat menjaga mesin ada dari korosi. Sehingga mesin lebih awet dan tahan lama. 3. Premium Tanpa ada Timbal (Super TT) Yaitu bahan bakar motor bensin yg tidak memiliki kandungan timbale dan komponen HOMC. Bahan bakar ini bisa dipakai pada kendaraan yang memakai Catalitic Conventer. 4. Premium Yaitu bahan bakar jenis ditilat dengan warna kekuningan yang jernih dan memiliki kandungan timbale sebagai octane booster (TEL). Warna kuning pada premium ini disebabkan oleh menambahkan. Biasanya premium dipakai untuk bahan bakar motor bensin seperti mobil, sepeda motor dan motor temple. Bahan bakar ini kerap juga dikatakan sebagai gasoline atau petrol dan tak bisa dipakai pada kendaraan yang diperlengkapi catalytic conventer. Apabila bahan bakar yang memiliki kandungan timbal dipakai pada kendaraan yang diperlengkapi dengan catalytic conventer, akan mengakibatkan pori-pori katalis tertutup oleh bahan timbal ini dan mengakibatkan hilangnya kekuatan katalitic conventer sebagai katalis konversi emisi pencemaran jadi emisi yang bersahabat dengan lingkungan. c. Kerosene yaitu fraksi lebih berat daripada gasoline, dan gampang menguap. Keperluan BBM ini lebih rendah daripada gasoline. Terlebih dulu kerosene ini dipakai untuk lampu penerangan hingga kerap dimaksud minyak lampu. Sekarang ini dipakai untuk keperluan rumah tangga dan aktivitas pertanian. Penggunaan kerosene dinegara-negara berkembang begitu tinggi. Sekarang ini dugunakan juga untuk BBM pesawat terbang yang memakai mesin jet dimaksud DPK (double purpose kerosine). d. Minyak diesel (Solar), penggunaan BBM ini terus-menerus bertambah, karena semakin pesatnya laju ekonomi. Pemakaian BBM ini untuk transportasi darat, laut dan mesin- mesin pembangkit tenaga listrik. Kendaraan penumpang, sekarang ini banyak juga yang memakai solar, karena harga BBM ini relatif lebih murah. e. Industrial diesel oil (IDO), BBM ini spesial untuk kepentingan industri lebih berat daripada solar (ADO), tetapi di Indonesia tak dibedakan. Selain itu dipakai untuk mencairkan BBM yang lebih berat (Residual fuel oil). f. Residual fuel oil fraksi ini lebih berat daripada IDO, dalam perdagangan dimaksud minyak bakar atau residu, atau minyak bakar hitam. BBM jenis ini dipakai untuk ketel uap dan dapur di pabrik dengan desain spesial untuk burnernya. Harga nya lebih murah daripada IDO. g. Minyak pelumas adalah beberapa kecil dari product minyak bumi. Tetapi adalah product yang paling penting karena dibutuhkan untuk melumasi permukaan bagian mesin yang sama-sama, bergesekan dan bergerak untuk menghindar keausan. Umpamanya silinder motor bakar, turbin, gear-box dsb. h. Gemuk (greases) adalah pelumas yang berupa padat, dipakai untuk bantalan (bearing) yang beroperasi pada suhu tinggi, dan untuk bearing yg tidak bisa bocor. i. Lilin (wax) adalah hasil samping dari kilang minyak pelumas. Pemakaian lilin untuk packing supaya jadi " water proof " atau " vapor proof " untuk container. Kotak roti dan atau makanan yang dibekukan, juga dipakai untuk membuat cetakan (mold) bagian mesin serta untuk upacara-upacara tradisional. j. Aspal, dibuat dari residu minyak bumi jenis tertentu, dipakai untuk jalan dan untuk kombinasi industi atap bangunan. k. Kokas (petroleum coke dimaksud juga green coke) hasil samping product sistem perengkahan residu, berupa padat. Kokas dipakai juga untuk bahan bakar, serta untuk melelehkan metal pada industri pengecoran logam. Sebagian pabrik memakai untuk membuat elektroda batang las dan blasting logam, kompound (ampelas) dan bahan yang tahan suhu tinggi. l. Carbon black yaitu hasil samping produksi sistem perengkahan, pemakaiannya untuk pabrik ban kendaraan, industri karet, industri tinta bikin, pabrik cat, pabrik piring dsb. m. Product Petrokimia (petrochemical) ini adalah nama umum dari product minyak bumi seperti ethylene, propylene, butylene, isobutylene, cyclohexane, dan phenol yang disebut senyawa organik, sedang yang anorganik seperti amonia dan hidrogen peroksida. n. Product Petrokimia kelanjutan (Secondary petroleum product) adalah product yang tiap-tiap th. senantiasa jadi tambah, karena penemuan baru. Misainya beraneka detergen untuk bahan pencuci, berbagai macam karet sintetik, dan berbagai macam fibre-glass. nylon, dacron, orion, dynel dan acrilan. Product ini termasuk juga sebagian product plastik polyethylene, line, cat dengan bahan basic plastik, politur, dan coating lantai dsb. 2. Bahan bakar padat. Bahan bakar padat yaitu satu materi padat yang bisa dirubah jadi energy. Misalnya yaitu batubara. Karakter fisik batubara termasuk juga nilai panas, kandungan air, bahan gampang menguap dan abu. Karakter kimia batubara bergantung dari kandungan beragam bahan kimia seperti karbon, hidrogen, oksigen, dan sulfur. Nilai kalor batubara beragam macam dari tambang batubara yang satu ke yang lain. Nilai untuk beragam jenis batubara diberikan dalam Tabel di bawah. Tabel. GCV untuk beragam jenis batubara Parameter Lignit (basic kering) Batubara India Batubara Indonesia Batubara Afrika Selatan GCV (kKal/kg) 4500 4000 5500 6000 3. Bahan Bakar Gas Tersebut disini daftar beberapa jenis bahan bakar gas : a. Bahan bakar yang dengan cara alami diperoleh dari alam : - Gas alam - Metan dari penambangan batubara b. Bahan bakar gas yang terbuat berbahan bakar padat - Gas yang terbentuk dari batubara - Gas yang terbentuk dari limbah dan biomasa - Dari sistem industri yang lain (gas blast furnace) c. Gas yang terbuat dari minyak bumi - Gas Petroleum cair (LPG) - Gas hasil penyulingan - Gas dari gasifikasi minyak d. Gas-gas dari sistem fermentasi Bahan bakar bentuk gas yang umum dipakai yaitu gas petroleum cair (LPG), gas alam, gas hasil produksi, gas blast furnace, gas dari pembuatan kokas, dan lain-lain. Nilai panas bahan bakar gas dinyatakan dalam Kilokalori per normal mtr. kubik (kKal/Nm3) ditetapkan pada suhu normal (20 0C) dan desakan normal (760 mm Hg). LPG terbagi dalam kombinasi paling utama propan dan Butan dengan sedikit persentase hidrokarbon tak jemu (propilen dan butilene) dan sebagian fraksi C2 yang lebih enteng dan C5 yang lebih berat. Senyawa yang ada dalam LPG yaitu propan (C3H8), Propilen (C3H6), normal dan iso-butan (C4H10) dan butilen (C4H8). LPG adalah kombinasi dari hidrokarbon itu yang berupa gas pada desakan atmosfir, tetapi bisa diembunkan jadi bentuk cair pada suhu normal, dengan desakan yang cukup besar. Meskipun dipakai sebagai gas, tetapi untuk kenyamanan dan keringanannya, disimpan dan ditransport berbentuk cair dengan desakan tertentu. LPG cair, jika menguap membuat gas dengan volum sekitaran 250 kali. Gas alam adalah bahan bakar dengan nilai kalor tinggi yg tidak membutuhkan sarana penyimpanan. Gas ini bercampur dengan hawa dan tak membuahkan asap atau jelaga. Gas ini tak juga memiliki kandungan sulfur, lebih enteng dari hawa dan menebar ke hawa dengan mudahnya jika berlangsung kebocoran. Metan adalah kandungan paling utama gas alam yang meraih jumlah sekitaran 95% dari volum keseluruhan. Komponen yang lain yaitu : Etan, Propan, Pentan, Nitrogen, Karbon Dioksida, dan gasgas yang lain dalam jumlah kecil. Sulfur dalam jumlah yang amat sedikit ada juga. Karena metan adalah komponen terbesar dari gas alam, umumnya karakter metan dipakai untuk memperbandingkan beberapa karakter gas alam pada bahan bakar yang lain. 2. Berdasar pada ketersediaan materinya " Bahan bakar tak berkelanjutan Bahan bakar tak berkepanjangan bersumber pada materi yang di ambil dari alam dan berbentuk konsumtif. Hingga hanya dapat sekali dipakai dan dapat habis keberadaannya di alam. Umpamanya bahan bakar berbasiskan karbon seperti beberapa produk olahan minyak bumi. " Bahan bakar berkelanjutan Bahan bakar berkepanjangan bersumber pada materi yang masihlah dapat dipakai lagi dan akan tidak habis keberadaannya di alam. Umpamanya tenaga matahari. 3. Berdasar pada sistem terbentuknya : a. Bahan bakar alamiah Bahan bakar alamiah adalah bahan bakar yang datang dari alam. Contoh bahan bakar padat alamiah diantaranya : antrasit, batubara bitumen, lignit, kayu api, bekas tumbuhan. Sedang bahan bakar gas alamiah umpamanya : gas alam dan gas petroleum. b. Bahan bakar non-alamiah Bahan bakar non-alamiah adalah bahan bakar yg tidak datang dari alam atau buatan manusia. Contoh berbahan bakar padat non-alamiah diantaranya : kokas, semi-kokas, arang, briket, bris, dan bahan bakar nuklir. Sedang bahan bakar cair non-alamiah diantaranya : bensin atau gasolin, kerosin atau minyak tanah, minyak solar, minyak residu, serta bahan bakar padat yang diolah jadi bahan bakar cair seperti minyak resin dan bahan bakar sintetis. Untuk bahan bakar gas non-alamiah umpamanya gas rengkah (atau cracking gas) dan " producer gas ". Sumber bahan bakar hayati Misalnya : Biodiesel Biodiesel dari Minyak nabati, seperti minyak kelapa sawit dan jarak pagar. Dipakai untuk pengganti solar. Biodiesel adalah bahan bakar yang terbagi dalam kombinasi mono-alkyl ester dari rantai panjang asam lemak, yang digunakan sebagai alternatif bagi bahan bakar dari mesin diesel dan terbuat dari sumber terbaharui seperti minyak sayur atau lemak hewan. Satu sistem dari transesterifikasi lipid dipakai untuk merubah minyak basic jadi ester yang dikehendaki dan buang asam lemak bebas. Sesudah melalui sistem ini, tak seperti minyak sayur segera, biodiesel mempunyai karakter pembakaran yang serupa dengan diesel (solar) dari minyak bumi, dan bisa menggantikannya dalam banyak masalah. Tetapi, dia seringkali dipakai sebagai penambah untuk diesel petroleum, tingkatkan bahan bakar diesel petrol murni ultra rendah belerang yang rendah pelumas. Bioetanol Bioetanol dari tanaman yang memiliki kandungan pati/gula, seperti sagu, singkong, tebu dan sogum. Dipakai untuk pengganti bensin. Bioetanol (C2H5OH) yaitu cairan biokimia dari sistem fermentasi gula dari sumber karbohidrat memakai pertolongan mikroorganisme Biooil Biooil dari minyak nabati (straight vagetable oil) dan Biomass lewat sistem pirolisa. Dipakai untuk pengganti minyak tanah. Biogas Biogas dari limbah cair dan limbah kotoran ternak. Dipakai untuk pengganti minyak tanah. Biogas yaitu gas yang dibuat oleh kesibukan anaerobik atau fermentasi dari beberapa bahan organik termasuk juga salah satunya ; kotoran manusia dan hewan, limbah domestik (rumah tangga), sampah biodegradable atau tiap-tiap limbah organik yang biodegradable dalam keadaan anaerobik. Kandungan paling utama dalam biogas yaitu metana dan karbon dioksida. Biogas bisa dipakai sebagai bahan bakar kendaraan ataupun untuk membuahkan listrik. Karakter - fisik dan kimia bahan bakar : a. Batubara Formula : C137H97O9NS (jenis bituminus) Unsur paling utama : Carbon, Hidrogen, dan Oksigen Warna : Black/Hitam berkilauan metalik Kandungan : 86% - 98% unsur Carbon b. Arang Pengertian : Residu hitam diisi karbon tak murni Unsur paling utama : Carbon, Hidrogen, dan Oksigen Warna : Hitam enteng gampang hancur Kandungan : 86% - 98% unsur Carbon c. Kayu Pengertian : Bagian batang atau cabang dan ranting tumbuhan Terbentuk dari : Akumulasi selulosa dan lignin pada dinding sel Warna : rata-rata Coklat Struktur : Tampilan karakter susunan pada bagian lintang d. Bensin (gasolin) Pengertian : Kombinasi cairan yang datang dari minyak bumi Penyusunnya : Hidrokarbon Warna : Kuning bening (cairan) Berat jenis : 0, 71 - 0, 77 (719, 7 kg/m3) e. Kerosin (minyak tanah) Pengertian : Keros Yunani : lilin, di Swiss sebagai minyak tanah Jarak lebur : -61 oC - (-26 oC) Suhu pengapian : 220 oC Suhu pembakaran : 600 oC f. Diesel Pengertian : Product akhir yang dipakai sebagai bahan bakar Nama lain : Solar Di ciptakan oleh : Rudolf Diesel Dipakai untuk : mesin diesel g. Asetilin Pengertian : Sistem pengelasan dengan cara manualdengan pemanasan permukaan logam yang akan dilas atau disambung hingga mencair oleh nyala gas asetilin lewat pembakaran C2H2 dengan gas O2 dengan atau tanpa ada logam pengisi. Terbentuk dari : Kombinasi karbida ditambah air Rumus : CaC2 + 2H2O C2H2 + Ca (OH) 2 + kalor h. " Blast Furnace Gas " LEL & ULL : 27% dan 75% Terbentuk dari : Product samping tanur tiup Suhu pembakaran : di atas 100 oC Nilai panas : 93 BTU i. Gas Alam Pengertian : Bahan bakar fosil berupa gas Terbentuk dari : metana (CH4) Kandungan : terbagi dalam etana, propana, butana Warna : Biru muda atau kuning kemerah-merahan j. Gas Petroleum Dimaksud juga : LPG, GPL Terbentuk dari : Kombinasi hidrokarbon gas propana dan butana Nilai kalor : 26, 1 kWh/m3 k. Lignit (batubara muda) Pengertian : Bagian batang atau cabang dan ranting tumbuhan komposisi : kandungan C 25-35%, kandungan air 66%, abu 6% Jenis : xyloid lignit dan kompak lignit Warna : Coklat kehitaman 4. Sumber bahan bakar Bahan bakar minyak datang dari minyak bumi dan ada pula yang datang dari sumber daya hayati. Minyak bumi didapat dari dalam perut bumi yang datang dari beberapa bekas/fosil hewan-hewan yang terkubur jutaan th. waktu lalu yang sudah beralih jadi minyak. Minyak bumi yang didapat dari perut bumi tadi setelah itu dibawa ke kilang pemrosesan. Di sana minyak bumi diolah dengan cara bertingkat membuahkan beberapa jenis bahan bakar tadi. Beberapa jenis bahan bakar yang dibuat yaitu gas, bensin, minyak tanah, solar, minyak berat (dipakai untuk minyak pelumas, lilin, umpan sistem petrokimia), dan residu (dipakai untuk bahan bakar mesin pembangkit uap panas, aspal, bahan pelapis anti bocor). Sedang bahan bakar minyak yang datang dari sumbar daya hayati bisa berbentuk kombinasi lemak nabati dan hewani seperti biodiesel. 5. Cara produksi bahan bakar 1. Destilasi kering/pirolisis Distilasi kering yaitu satu metoda pembelahan beberapa zat kimia. Dalam sistem distilasi kering, bahan padat dipanaskan hingga membuahkan beberapa produk berbentuk cairan atau gas (yang bisa berkondensasi jadi padatan). Beberapa produk itu disaring, dan ketika yang berbarengan mereka berkondensasi dan dihimpun. Distilasi kering umumnya memerlukan suhu yang lebih tinggi di banding distilasi umum. Cara ini bisa dipakai untuk peroleh bahan bakar cair dari batubara dan kayu. Diluar itu, distilasi kering juga dipakai untuk memecah garam-garam mineral. Umpamanya pemecahan sulfat lewat termolisis, membuahkan gas sulfur dioksida dan sulfur trioksida yang bisa dicampurkan di air membuat asam sulfat. Awal mulanya, ini yaitu cara yang umum untuk menghasilkan asam sulfat. 2. gelatinasi, Sistem pemasakan pati di dengan melunakkan dan memecah sel. Dalam sistem gelatinasi, bahan baku ubi kayu, ubi jalar, atau jagung dihancurkan dan digabung air hingga jadi bubur, yang diprediksikan memiliki kandungan pati 27-30%. Lalu bubur pati itu dimasak atau dipanaskan sepanjang 2 jam hingga berupa gel. Sistem gelatinasi itu bisa dikerjakan dengan 2 cara, yakni : a) Bubur pati dipanaskan hingga 130 oC sepanjang 30 menit, lalu didinginkan hingga meraih temperature 95 oC yang diprediksikan membutuhkan saat sekitaran? jam. Temperatur 95 oC itu dipertahankan sepanjang sekitaran 1? jam, hingga keseluruhan saat yang diperlukan meraih 2 jam. b) Bubur pati ditambah enzyme termamyl dipanaskan segera hingga meraih temperatur 130 oC sepanjang 2 jam. Gelatinasi cara pertama, yakni cara pemanasan bertahap memiliki keuntungan, yakni pada suhu 95 oC kegiatan termamyl adalah yang tertinggi, hingga menyebabkan yeast atau ragi cepat aktif. Pemanasan dengan suhu tinggi (130 oC) pada cara pertama ini ditujukan untuk memecah granula pati, hingga lebih gampang berlangsung kontak dengan air enzyme. Perlakuan pada suhu tinggi itu dapat juga berperan untuk sterilisasi bahan, hingga bahan itu tak gampang terkontaminasi. Gelatinasi cara ke-2, yakni cara pemanasan segera (gelatinasi dengan enzyme termamyl) pada temperature 130 oC membuahkan hasil yang kurang baik, karena kurangi kegiatan yeast. Hal itu dikarenakan gelatinasi dengan enzyme pada suhu 130 oC akan terbentuk tri-phenyl-furane yang memiliki karakter toksin pada yeast. Gelatinasi pada suhu tinggi itu akan punya pengaruh pada penurunan kegiatan termamyl, karena kegiatan termamyl akan makin alami penurunan sesudah melalui suhu 95 oC. Diluar itu, tingginya temperature itu akan menyebabkan half life dari termamyl makin pendek, sebagai contoh pada temperature 93 oC, half life dari termamyl yaitu 1500 menit, sedang pada temperature 107 oC, half life termamyl itu yaitu 40 menit (Wasito, 1981). Hasil gelatinasi dari ke dua cara itu didinginkan hingga meraih 55 oC, lalu ditambah SAN untuk sistem sakharifikasi dan setelah itu difermentasikan dengan memakai yeast (ragi) Saccharomyzes ceraviseze. 3. sakharifikasi, Sistem penguraian polisarida jadi gula-gula simpel seperti glukosa, fruktosa dan galaktosa (Stanbury et al., 1995). Semuanya sistem untuk menghasilkan suatu hal memakai kultur mikrobia di sebut fermentasi. Beberapa besar fungi adalah organisme yang dikira lebih kuat dalam membuahkan enzim ekstra seluler, termasuk juga selulase (Gianfreda dan Rao, 2004 yang disitasi oleh Ali Mursyid, 2009). Sistem sakarifikasi membutuhkan suhu sistem sekitar pada 55oC sampai 58oC sepanjang 48 sampai 96 jam. Enzim yang dipakai pada sistem sakarifikasi yaitu enzim amiloglukosidase (1, 4 glucan glucohydrolase, EC. 3. 2. 1. 3). Enzim amiloglukosidase mengkatalis pemotongan gugusan glukosa dari ujung non reduksi dari polimer pati membuahkan glukosa. Enzim amiloglusidase bisa menghidrolisa ikatan? -1, 6 glukosida tetapi kecepatan reaksinya lambat. 4. fermentasi. Fermentasi yaitu sistem produksi daya dalam sel dalam kondisi anaerobik (tanpa ada oksigen). Pada umumnya, fermentasi yaitu satu diantara bentuk respirasi anaerobik, walau demikian, ada pengertian yang lebih terang yang mendeskripsikan fermentasi sebagai respirasi dalam lingkungan anaerobik dengan tanpa ada akseptor elektron eksternal. 5. Gasifikasi Satu sistem pergantian bahan bakar padat dengan cara termo kimia jadi gas, di mana hawa yang dibutuhkan lebih rendah dari hawa yang dipakai untuk sistem pembakaran. Sepanjang sistem gasifikasi reaksi kimia paling utama yang berlangsung yaitu endotermis (dibutuhkan panas dari luar sepanjang sistem berjalan). Media yang paling umum dipakai pada sistem gasifikasi adalah hawa dan uap. Product yang dibuat bisa digolongkan jadi tiga bagian paling utama, yakni padatan, cairan (termasuk juga gas yang bisa dikondensasikan) dan gas permanen. Media yang paling umum dipakai dalam sistem gasifikasi yaitu hawa dan uap. Gas yang dibuat dari gasifikasi dengan memakai hawa memiliki nilai kalor yang lebih rendah namun disisi lain sistem operasi jadi lebih simpel. a. Sebagian kelebihan dari tehnologi gasifikasi yakni : Dapat membuahkan product gas yang berkelanjutan yang bisa dipakai sebagai pembangkit listrik. b. Dapat mengolah bermacam input bahan bakar termasuk juga batu bara, minyak berat, biomassa, beragam jenis sampah kota dan lain sebagainya. c. Dapat merubah sampah yang bernilai rendah jadi product yang bernilai lebih tinggi. d. Dapat kurangi jumlah sampah padat. e. Gas yang dibuat tak memiliki kandungan furan dan dioxin yang beresiko. 6. Coal water fuel Coal Water Fuel (CWF) adalah bahan bakar kombinasi pada batubara dan air yang dengan pertolongan aditif membuat suspensi kental yang homogen dan stabil sepanjang penyimpanan, pengangkutan dan pembakaran. Percobaan pembakaran CWF sebagai bahan bakar mempunyai tujuan untuk mencari keadaan maksimal dan efektif dalam pembakaran, yang setelah itu dengan memakai alat penukar panas, uap panas basah bisa dirubah jadi uap panas kering yang dipakai sebagai pengering di industri tekstil. Metodologi mencakup : mempersiapkan dan membuat CWF berbahan baku batu bara bituminous ; modifikasi burner dan tungku pembakaran ; pelajari dan penilaian kemampuan system pembakaran CWF dengan memakai boiler dan heat exchanger dalam pengeringan bahan tekstil 7.Likuifaksi Sistem likuifikasi adalah sistem dimana pati dirubah jadi glukosa, maltosa dan matotriosa dan oligosakarida. Sistem likuifikasi membutuhkan suhu yang tinggi hingga enzim yang dipakai mesti memiliki kekuatan bekerja pada suhu yang tinggi. Enzim yang umumnya dipakai pada sistem likuifikasi yaitu enzim? -amilase. Ciri-ciriisitik enzim? -amilase diantaranya memecah pati dari dalam molekul, menghidrolisa ikatan? -1, 4 glukosida pada pati yang sudah tergelatinisasi. Hidrolisa amilosa akan membuahkan dekstrin sedang hidrolisa amilopektin membuahkan oligodakarida dengan jumlah monomer dua sampai enam. 6. tersedianya sumber bahan bakar tersedianya sumber bahan bakar minyak, padat ataupun gas yang datang dari fosil begitu terbatas. Karena tergantung pada ketersediaannya didalam perut bumi, yang sistem pembentukannya begitu lama. Sedang yang datang dari sumber daya hayati tingkat ketersediaannya begitu melimpah di muka bumi, ditambah lagi tingkat polusi yang rendah dari residu pembakaran yang berlangsung di dalam mesin.
2 Comments
|
Putri SyifaHello World :) Archives
July 2019
Categories |